Oktariani Nurul Pratiwi
BANGKOK, KOMPAS.com - Di tengah-tengah para pengembang aplikasi (developer) yang memadati BlackBerry Jam Asia 2012 di Bangkok, Thailand, 29-30 November lalu, kehadiran Oktariani Nurul Pratiwi tampak mencolok.
Nurul, seperti biasanya dia disapa, adalah seorang wanita yang berkiprah di pengembangan aplikasi smartphone. Bidang yang satu ini memang biasanya didominasi oleh kaum Adam.
Namun, jangan tertipu oleh parasnya yang sekilas terlihat polos. Mojang Bandung yang baru berumur 25 tahun ini adalah seorang mahasiswi S3 bidang Teknologi Informasi yang mendapat beasiswa dari BlackBerry Innovation Center.
Apa yang membuat Nurul menekuni pekerjaan yang tak umum dilakoni oleh kaum hawa ini? Dia mengaku terinspirasi oleh kehidupan di sekitarnya, oleh orang-orang di pasar, di terminal, dan di jalanan yang setiap hari dilihatnya selagi menaiki mobil angkutan umum menuju kampus di Institut Teknologi Bandung.
"Saya tak ingin hanya sekolah tinggi, tapi juga memikirkan bagaimana caranya agar hasil riset saya ini bisa berguna bagi orang banyak," jelasnya.
Lebih khususnya, Nurul ingin agar hasil karyanya bisa bermanfaat untuk kaum wanita yang memiliki kebutuhan tersendiri, yang selama ini jarang menjadi perhatian para pengembang aplikasi yang notabene didominasi oleh kaum lelaki.
"Misalnya dengan cara membuat aplikasi untuk ibu sehingga bisa mengamati perkembangan anaknya, mengatur jadwal vaksinasi meski di tengah kesibukan," tukas Nurul.
Jadilah bungsu dari dua bersaudara ini didapuk menjadi mengembang aplikasi khusus wanita dalam tim yang terlibat dalam kerjasama antara ITB dengan pihak Research in Motion (RIM) selaku pemegang merek BlackBerry. Dia juga satu-satunya wanita di tim yang beranggotakan 12 mahasiswa strata 2 dan 4 orang mahasiswa strata 3 itu.
Dalam pilot project "Smart Society" yang diprakarsai oleh RIM dan ITB bekerjasama dengan pemerintah daerah Bandung itu, Nurul berkonsentrasi di bidang Smart Learning. Ada tiga bidang lain, yaitu Smart Transportation, Smart Health, dan Smart Home.
Program ini bertujuan menciptakan sebuah platform yang bisa membantu masyarakat dalam memanfaatkan teknologi di kehidupan sehari-hari. Nah, bidang Smart Learning tempat Nurul berkecimpung memiliki fokus di pendidikan. Aplikasinya pun dirancang sesuai dengan kebutuhan itu.
"Mudah-mudahan bulan Januari nanti sudah ada aplikasi yang selesai dan bisa diimplementasikan di masyarakat," ujar Nurul. Tiap anggota dalam tim Nurul diharapkan bisa menelurkan paling tidak satu buah aplikasi tiap tahun.
Di samping kesibukan tersebut, Nurul kini tengah menekuni program doktoralnya di bidang Teknologi Informasi ITB. sebelum itu, dia menyelesaikan program Sarjana Ilmu Komputer di Universitas Indonesia dan Strata 2 jurusan serupa di ITB.
Kendati memiliki latar belakang akademis yang terbilang lumayan tinggi, Nurul ternyata memiliki visi hidup yang bersahaja. Dia bercita-cita menjadi entrepreneur yang mengembangkan aplikasi secara mandiri. Mengapa? "Agar saya nanti tetap bisa mengurus keluarga sambil bekerja di rumah."
0 komentar:
Posting Komentar